Sub Tema : Pendidikan
PERSPEKTIF PENDIDIKAN INDONESIA DARI BERBAGAI KACAMATA 
Indonesia adalah salah satu Negara didunia yang sangat menjunjung terselenggaranya pendididikan. baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. pemerintah Indonesia menyadari bahwa satu satunya cara untuk menjadi Negara maju adalah dengan menyukseskan  pendiddikan diseluruh pelosok tanah air. Kesadaran tersebut dibuktikan dengan lahirnya peraturan pemerintah berupa wajib belajar (wajar) selama 12 tahun. Menilik lebih dalam. sejauh ini dalam bidang pendidikan pemerintah telah beberapa kali melakukan kebijakan kontroversi seperti wajib belajar 12 tahun, penggunaan kurikulum 2013, dan sekolah full day school serta jadwal sekolah menjadi 5 hari yang sebelumnya 6 hari. pro kontra pun mewarnai kebijakan ini. Ada yang mendukung namun tak sedikit yang menentangnya.
Seiring berjalannnya waktu pendidikan di Indonesia terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. dalam penyelenggaraan pendidikan diindonesia tidak luput dari berbagai kendala seperti kurangnya keterampilan dalam mengaplikasikan teknologi dalam pendidikan dan krisis moral yang melanda peserta didik. Jika dahulu dalam prakteknya pendidikan dilakukan tanpa menggunakan media teknologi, maka sekarang pendidikan telah dituntut untuk menggunakan teknologi disetiap inchi perkembangannnya. Teknologi yang digunakan beragam, seperti penggunaan computer, tablet, infocus dan proyektor yang hampir digunakan disetiap sekolah di Indonesia. Akan tetapi penggunaan teknologi dalam pendidikan tidak merata diseluruh Indonesia, terutama di daerah pelosok. Minimnya informasi, terbatasnya akses serta kurangnya pengetahuan mengenai cara menggunakan teknologi telah menjadi hambatan dalam penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi di pelosok negeri. Padahal teknologi dalam pendidikan sangat penting untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang brwawasan global, terampil dan beretika.
Terhambatnya pengadaan pendidikan berbasis teknologi di daerah pedalaman telah menjadi PR besar bagi pemerintah Indonesia. Bagaimanapun Indonesia harus menjamin terselenggaranya pendidikan yang merata diseluruh pelosok negeri. Anak Indonesia dipedalaman telah jauh tertinggal dari anak yang berada dikota yang memiliki akses teknologi yang terbuka luas. Pada dasarnya semua anak indonesia  berhak untuk cerdas menggunakakan teknologi agar terbukanya jendela wawasan tanpa ada pembatas walau sebesar zarrah sekalipun. Anak-anak Indonesia bak mutiara hitam, sangat indah dan memiliki kecerdasan yang luarbiasa namun kitalah yang harus memupuk mereka untuk menjadi berkilauan karena ditangan merekalah nasib negeri ini dipertaruhkan. Yang harus berperan dalam mendidik mereka bukan hanya pemerintah saja akan tetapi marilah kita selaku rakyat Indonesia bersama-sama seiring bahu seayun langkah menciptakan pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik. Membentuk kepedulian akan pentingnya pendidikan bisa direalisasikan dengan menciptakan taman baca, pengadaan perpustakaan keliling, dan pengadaan taman bermain yang diintegrasikan dengan nilai pembelajaran.
Setelah menelusuri katerbatasan pendidikan Indonesia karena tidak meratanya penggunaan teknologi di seluruh sekolah ditanah air, maka marilah kita beranjak melihat bagaimana krisis moral yang dialami peserta didik telah menjadi noda hitam dalam pembangunan pendidikan Indonesia. Sejatinya pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia, dan berupaya mendidik peserta didik kearah keterampilan dan akhlak mulia. Namun kemajuan zaman tidak diimbangi dengan bertambahnya etika dan sopan santun telah menjadikan Indonesia hampir dipenuhi dengan orang yang cerdas namun kurangnya moralitas dan kepedulian terhadap sesama. Hampir semua orang menjadi individualis dan berperilaku seakan tak membutuhkan interaksi dengan oranglain. ini adalah gambaran umum, gambaran khususnya adalah bagaimana perilaku peserta didik telah menghilangkan identitasnya sebagai kaum intelektual muda. Pelajar seakan sudah akrab dengan perilaku membolos dan tawuran. Inilah hal yang patut kita cermati bersama sebagai masyarakat yang peduli terhadap generasi penerus bangsa.

Menyikapi krisis moral ditanah air, maka sudah saatnya kita turun tangan untuk membina anak bangsa tanpa harus menunggu tindakan pemerintah, karena sejatinya kita bisa membina oranglain dan  menjadi problem solving untuk diri kita sendiri. Oleh sebab itu kita harus menjadi individu yang memiliki akhlak mulia dan intelektual serta pemikiran kritis terhadap derasnya perkembangan dan tuntutan zaman. Namun tak bisa dipungkiri bahwa pemerintahlah yang memiliki pengaruh besar dalam menyukseskan pendidikan ditanah air. Oleh karena itu dalam menjalankan proses pembinaan anak bangsa maka pertama pemerintah harus menjalin komunikasi yang strategis dengan seluruh komponen terkait. Seperti para guru, peserta didik, masyarakat. Perilaku yang seharusnya ditampilkan pemerintah adalah melakukan sosialisasi, dan blusukan ke sekolah-sekolah diseluruh tanah air agar pemerintah dapat melihat langsung bagaimana pendidikan ditanah air dengan kaitannya dalam menyukseskan pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

masalah penelitian