studi kasus

1.Pengertian Asesmen

Asesmen merupakan suatu kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat. Salah satu instrumen dalam kegiatan asesmen adalah tes. Teknik tes diberikan dengan menyelenggarakan program testing untuk mengetahui potensi atau kemampuan klien. Dalam kode etik profesi BK disebutkan bahwa dalam BK terdapat layanan informasi, dan perlu untuk dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa hasil testing dapat melengkapi testing dan riset. Dengan demikian, testing merupakan aspek yang dipandang urgen hasil non testing.

2.Kedudukan Asesmen Dalam Bimbingan Konseling

Asesmen memiliki kedudukan yang penting bagi bimbingan dan konseling. Semua layanan bimbingan konseling mesti berpangkal dari hasil asesmen yang memadai. Data hasil asesmen yang memadai dapat menjadi dasar melakukan bantuan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa asesmen yang berkualitas tidak akan ada program bimbingan dan konseling komprehensif, berkualitas, dan mampu mencapai tujuan layanan dengan tuntas, baik dalam fungsi kuratif, maupun perseveratif, apalagi fungsi pengembangan (developmental) dan pencegahan (preventif). Jadi asesmen mutlak perlu dalam program bimbingan dan konseling.

3.Fungsi Asesmen Dalam Bimbingan Konseling
• Sebagai alat/bahanuntuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu.
•Sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan dalam pembelajaran siswa
•Asesmen digunakan untuk menemukan dan menetapkan di mana letak masalah yang dihadapi serta apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak
•Guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis dan obyektif .

Menurut Hood & Johnson (1993)  ada beberapa fungsi asesmen, diantaranya adalah untuk:
1.  Menstimulasi klien maupun konselor mengenai berbagai isu permasalahan.
2.  Menjelaskan masalah yang senyatanya.
3.  Memberi alternatif solusi untuk masalah yang dialami klien.
4.  Menyediakan metode untuk memperbandingkan alternatif sehingga dapat diambil keputusan.
5.  Memungkinkan evaluasi efektivitas konseling.
Selain itu, asesmen juga diperlukan untuk memperoleh informasi yang membedakan antara apa ini (what is) dengan apa yang  diinginkan (what is desired) sesuai dengan kebutuhan dan hasil  konseling.












diantarabintangsatudiantarabintangbersinar.go.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

masalah penelitian